Semangat Berbagi dan Sifat Itsar.. Lalu Apa itu Itsar ?!



Semangat berbagi adalah tindakan memberi dengan ikhlas kepada orang lain, sedangkan itsar adalah akhlak mulia yang lebih spesifik, yaitu mendahulukan kebutuhan dan kepentingan orang lain daripada diri sendiri, bahkan saat diri sendiri sedang membutuhkan. Keduanya saling berkaitan, sebab itsar adalah puncak dari semangat berbagi yang dilandasi keikhlasan tertinggi. Contoh itsar adalah kaum Anshar yang mendahulukan kaum Muhajirin meskipun serba kekurangan, seperti yang diriwayatkan dalam Al-Qur'an. 


Semangat berbagi


Definisi: Memberikan sebagian dari apa yang dimiliki (harta, waktu, tenaga) kepada orang lain dengan ikhlas untuk membantu dan menyenangkan mereka.


Tujuan: Membantu meringankan kesulitan orang lain, menumbuhkan rasa syukur, mempererat persaudaraan, dan mendapatkan pahala dari Allah.


Contoh:


Membantu orang yang membutuhkan pertolongan.


Memberikan hadiah kepada orang lain untuk menumbuhkan rasa kasih sayang. 


Sifat itsar


Definisi: Mendahulukan kebutuhan dan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi, bahkan ketika diri sendiri juga sedang membutuhkan.


Tujuan: Merupakan bentuk akhlak mulia yang lahir dari keikhlasan dan kelapangan hati, serta bertujuan untuk meraih keuntungan akhirat.


Contoh:


Kaum Anshar mendahulukan kaum Muhajirin: Mereka rela berbagi harta dan bahkan menawarkannya kepada kaum Muhajirin, seperti yang diceritakan dalam Al-Qur'an dan hadis.


Seorang ibu dalam sebuah hadis: Memberikan semua kurmanya kepada dua anaknya, padahal ia sendiri juga lapar, hingga akhirnya Allah menjaminnya masuk surga karena perbuatannya.


Sikap rela kelaparan demi menghormati tamu: Membiarkan tamu makan meskipun dirinya sendiri lapar. 


Manfaat dari semangat berbagi dan itsar


Menumbuhkan kasih sayang: Menghilangkan kedengkian di hati dan memperkuat hubungan persaudaraan antar sesama.


Mendatangkan keberkahan: Membantu urusan di dunia dan akhirat menjadi lebih mudah bagi orang yang memiliki sifat ini.


Menciptakan "riple effect" kebaikan: Perbuatan baik dapat menular dan menginspirasi orang lain untuk ikut berbuat baik.


Termasuk amalan yang dicintai Allah: Merupakan salah satu akhlak mulia yang sangat dianjurkan dalam Islam. 



Itsar adalah sifat terpuji berupa mendahulukan atau lebih mengutamakan orang lain daripada diri sendiri, terutama dalam urusan duniawi, meskipun diri sendiri sebenarnya membutuhkan. Sifat ini lahir dari keikhlasan, akhlak mulia, dan harapan akan pahala di akhirat, serta merupakan tingkatan tertinggi dari altruisme dalam Islam. 


Penjelasan lebih lanjut


Makna mendalam: Itsar berarti menempatkan kebutuhan dan kepentingan orang lain lebih penting daripada kepentingan pribadi, bahkan ketika berada dalam kondisi yang mendesak.


Landasan: Sifat ini didasari oleh keyakinan, cinta yang kuat kepada sesama, dan kesabaran.


Contoh dalam kehidupan sehari-hari: Memberikan pinjaman motor kepada seseorang yang sangat membutuhkannya untuk pergi ke rumah sakit, meskipun Anda sendiri juga memerlukannya saat itu.


Tingkatan Itsar:


Tingkat Pertama: Mendahulukan sesama dalam urusan duniawi tanpa merusak agama, perjalanan spiritual, dan waktu.


Tingkat Kedua: Mendahulukan keridaan Allah daripada keridaan manusia, meskipun akan menimbulkan ketidaksukaan dari orang lain.


Tingkat Ketiga: Menisbahkan seluruh pemberian dan pengorbanan hanya kepada Allah, bukan kepada diri sendiri.


Keutamaan: Sifat itsar dapat mempererat persaudaraan, menumbuhkan rasa kasih sayang, dan mendapatkan kecintaan dari Allah dan manusia lain. 



 adalah tindakan memberi dengan ikhlas kepada orang lain, sedangkan itsar adalah akhlak mulia yang lebih spesifik, yaitu mendahulukan kebutuhan dan kepentingan orang lain daripada diri sendiri, bahkan saat diri sendiri sedang membutuhkan. Keduanya saling berkaitan, sebab itsar adalah puncak dari semangat berbagi yang dilandasi keikhlasan tertinggi. Contoh itsar adalah kaum Anshar yang mendahulukan kaum Muhajirin meskipun serba kekurangan, seperti yang diriwayatkan dalam Al-Qur'an. 


Semangat berbagi


Definisi: Memberikan sebagian dari apa yang dimiliki (harta, waktu, tenaga) kepada orang lain dengan ikhlas untuk membantu dan menyenangkan mereka.


Tujuan: Membantu meringankan kesulitan orang lain, menumbuhkan rasa syukur, mempererat persaudaraan, dan mendapatkan pahala dari Allah.


Contoh:


Membantu orang yang membutuhkan pertolongan.


Memberikan hadiah kepada orang lain untuk menumbuhkan rasa kasih sayang. 


Sifat itsar


Definisi: Mendahulukan kebutuhan dan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi, bahkan ketika diri sendiri juga sedang membutuhkan.


Tujuan: Merupakan bentuk akhlak mulia yang lahir dari keikhlasan dan kelapangan hati, serta bertujuan untuk meraih keuntungan akhirat.


Contoh:


Kaum Anshar mendahulukan kaum Muhajirin: Mereka rela berbagi harta dan bahkan menawarkannya kepada kaum Muhajirin, seperti yang diceritakan dalam Al-Qur'an dan hadis.


Seorang ibu dalam sebuah hadis: Memberikan semua kurmanya kepada dua anaknya, padahal ia sendiri juga lapar, hingga akhirnya Allah menjaminnya masuk surga karena perbuatannya.


Sikap rela kelaparan demi menghormati tamu: Membiarkan tamu makan meskipun dirinya sendiri lapar. 


Manfaat dari semangat berbagi dan itsar


Menumbuhkan kasih sayang: Menghilangkan kedengkian di hati dan memperkuat hubungan persaudaraan antar sesama.


Mendatangkan keberkahan: Membantu urusan di dunia dan akhirat menjadi lebih mudah bagi orang yang memiliki sifat ini.


Menciptakan "riple effect" kebaikan: Perbuatan baik dapat menular dan menginspirasi orang lain untuk ikut berbuat baik.


Termasuk amalan yang dicintai Allah: Merupakan salah satu akhlak mulia yang sangat dianjurkan dalam Islam. 



Itsar adalah sifat terpuji berupa mendahulukan atau lebih mengutamakan orang lain daripada diri sendiri, terutama dalam urusan duniawi, meskipun diri sendiri sebenarnya membutuhkan. Sifat ini lahir dari keikhlasan, akhlak mulia, dan harapan akan pahala di akhirat, serta merupakan tingkatan tertinggi dari altruisme dalam Islam. 


Penjelasan lebih lanjut


Makna mendalam: Itsar berarti menempatkan kebutuhan dan kepentingan orang lain lebih penting daripada kepentingan pribadi, bahkan ketika berada dalam kondisi yang mendesak.


Landasan: Sifat ini didasari oleh keyakinan, cinta yang kuat kepada sesama, dan kesabaran.


Contoh dalam kehidupan sehari-hari: Memberikan pinjaman motor kepada seseorang yang sangat membutuhkannya untuk pergi ke rumah sakit, meskipun Anda sendiri juga memerlukannya saat itu.


Tingkatan Itsar:


Tingkat Pertama: Mendahulukan sesama dalam urusan duniawi tanpa merusak agama, perjalanan spiritual, dan waktu.


Tingkat Kedua: Mendahulukan keridaan Allah daripada keridaan manusia, meskipun akan menimbulkan ketidaksukaan dari orang lain.


Tingkat Ketiga: Menisbahkan seluruh pemberian dan pengorbanan hanya kepada Allah, bukan kepada diri sendiri.


Keutamaan: Sifat itsar dapat mempererat persaudaraan, menumbuhkan rasa kasih sayang, dan mendapatkan kecintaan dari Allah dan manusia lain. 



 adalah tindakan memberi dengan ikhlas kepada orang lain, sedangkan itsar adalah akhlak mulia yang lebih spesifik, yaitu mendahulukan kebutuhan dan kepentingan orang lain daripada diri sendiri, bahkan saat diri sendiri sedang membutuhkan. Keduanya saling berkaitan, sebab itsar adalah puncak dari semangat berbagi yang dilandasi keikhlasan tertinggi. Contoh itsar adalah kaum Anshar yang mendahulukan kaum Muhajirin meskipun serba kekurangan, seperti yang diriwayatkan dalam Al-Qur'an. 


Semangat berbagi


Definisi: Memberikan sebagian dari apa yang dimiliki (harta, waktu, tenaga) kepada orang lain dengan ikhlas untuk membantu dan menyenangkan mereka.


Tujuan: Membantu meringankan kesulitan orang lain, menumbuhkan rasa syukur, mempererat persaudaraan, dan mendapatkan pahala dari Allah.


Contoh:


Membantu orang yang membutuhkan pertolongan.


Memberikan hadiah kepada orang lain untuk menumbuhkan rasa kasih sayang. 


Sifat itsar


Definisi: Mendahulukan kebutuhan dan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi, bahkan ketika diri sendiri juga sedang membutuhkan.


Tujuan: Merupakan bentuk akhlak mulia yang lahir dari keikhlasan dan kelapangan hati, serta bertujuan untuk meraih keuntungan akhirat.


Contoh:


Kaum Anshar mendahulukan kaum Muhajirin: Mereka rela berbagi harta dan bahkan menawarkannya kepada kaum Muhajirin, seperti yang diceritakan dalam Al-Qur'an dan hadis.


Seorang ibu dalam sebuah hadis: Memberikan semua kurmanya kepada dua anaknya, padahal ia sendiri juga lapar, hingga akhirnya Allah menjaminnya masuk surga karena perbuatannya.


Sikap rela kelaparan demi menghormati tamu: Membiarkan tamu makan meskipun dirinya sendiri lapar. 


Manfaat dari semangat berbagi dan itsar


Menumbuhkan kasih sayang: Menghilangkan kedengkian di hati dan memperkuat hubungan persaudaraan antar sesama.


Mendatangkan keberkahan: Membantu urusan di dunia dan akhirat menjadi lebih mudah bagi orang yang memiliki sifat ini.


Menciptakan "riple effect" kebaikan: Perbuatan baik dapat menular dan menginspirasi orang lain untuk ikut berbuat baik.


Termasuk amalan yang dicintai Allah: Merupakan salah satu akhlak mulia yang sangat dianjurkan dalam Islam. 



Itsar adalah sifat terpuji berupa mendahulukan atau lebih mengutamakan orang lain daripada diri sendiri, terutama dalam urusan duniawi, meskipun diri sendiri sebenarnya membutuhkan. Sifat ini lahir dari keikhlasan, akhlak mulia, dan harapan akan pahala di akhirat, serta merupakan tingkatan tertinggi dari altruisme dalam Islam. 


Penjelasan lebih lanjut


Makna mendalam: Itsar berarti menempatkan kebutuhan dan kepentingan orang lain lebih penting daripada kepentingan pribadi, bahkan ketika berada dalam kondisi yang mendesak.


Landasan: Sifat ini didasari oleh keyakinan, cinta yang kuat kepada sesama, dan kesabaran.


Contoh dalam kehidupan sehari-hari: Memberikan pinjaman motor kepada seseorang yang sangat membutuhkannya untuk pergi ke rumah sakit, meskipun Anda sendiri juga memerlukannya saat itu.


Tingkatan Itsar:


Tingkat Pertama: Mendahulukan sesama dalam urusan duniawi tanpa merusak agama, perjalanan spiritual, dan waktu.


Tingkat Kedua: Mendahulukan keridaan Allah daripada keridaan manusia, meskipun akan menimbulkan ketidaksukaan dari orang lain.


Tingkat Ketiga: Menisbahkan seluruh pemberian dan pengorbanan hanya kepada Allah, bukan kepada diri sendiri.


Keutamaan: Sifat itsar dapat mempererat persaudaraan, menumbuhkan rasa kasih sayang, dan mendapatkan kecintaan dari Allah dan manusia lain. 


Yogyakarta,  1 jumadilAlkhir 1447 H

Sumber Referensi artikel Rumaysho.com "kisah itsar dari para salaf"



Komentar